Real Madrid mengalami salah satu kekalahan paling memalukan dalam sejarah El Clasico setelah ditaklukkan Barcelona dengan skor telak 0-4 pada pertandingan yang berlangsung dini hari tadi. Pertandingan yang selalu menjadi pusat perhatian dunia sepak bola ini menyajikan dominasi Barcelona atas rival mereka, Real Madrid. Yang terlihat tak berdaya sepanjang laga. Kekalahan ini tidak hanya berdampak pada posisi Real Madrid di klasemen La Liga. Tetapi juga menimbulkan tekanan besar pada pelatih Carlo Ancelotti dan seluruh skuad Los Blancos.
Babak Pertama: Dominasi Barcelona yang Terlihat Jelas
Sejak peluit pertama dibunyikan, Barcelona langsung mengambil inisiatif serangan dengan menekan pertahanan Real Madrid. Lewandowski, yang menjadi ujung tombak serangan Barcelona, berkali-kali merepotkan pertahanan Madrid yang dikawal oleh Antonio Rudiger dan David Alaba. Permainan menekan Barcelona berhasil membuat para pemain Real Madrid kehilangan kendali, khususnya di lini tengah yang dikuasai penuh oleh Frenkie de Jong dan Pedri.
Gol pertama datang dari Lewandowski di menit ke-12 setelah menerima umpan matang dari Gavi. Gol ini menjadi pukulan telak bagi Real Madrid, yang tampak mulai kehilangan koordinasi di lapangan. Keunggulan satu gol tidak membuat Barcelona mengendurkan serangan. Pada menit ke-28, Gavi menambah penderitaan Real Madrid dengan gol keduanya melalui tembakan keras dari luar kotak penalti, yang tak mampu dihalau oleh kiper Thibaut Courtois.
Real Madrid yang Tertinggal: Ketidakmampuan Membalas
Tertinggal dua gol membuat Real Madrid mencoba bangkit dengan memaksimalkan pergerakan Vinicius Jr. dan Rodrygo di sayap. Namun, setiap kali mereka mencoba mendekati kotak penalti Barcelona. Pertahanan Blaugrana yang disiplin, dipimpin oleh Jules Koundé dan Andreas Christensen, selalu berhasil menggagalkan upaya tersebut. Karim Benzema, yang seharusnya menjadi andalan Real Madrid dalam mencetak gol, terlihat kesulitan menembus lini pertahanan solid Barcelona.
Baca Juga:
lewandowski cetak brace barcelona permalukan real madrid
guardiola terpesona oleh tiki taka ala southampton
liga 1 borneo-fc tetap di puncak
real madrid vs barcelona kylian mbappe tak berkutik
barcelona dominasi real madrid di el clasico
Di sisi lain, Luka Modric dan Toni Kroos, dua pilar utama lini tengah Madrid, juga tampak tak berdaya dalam menghadapi tekanan tinggi yang diterapkan oleh pemain-pemain Barcelona. Modric sering kehilangan bola di area berbahaya, sementara Kroos kesulitan mendistribusikan bola secara efektif. Ketiadaan Casemiro yang sudah pindah ke Manchester United juga terasa sangat signifikan, karena Real Madrid tampak rapuh dalam bertahan.
Babak Kedua: Barcelona Menambah Derita Real Madrid
Memasuki babak kedua, harapan Real Madrid untuk membalikkan keadaan seakan pupus ketika Barcelona kembali mengambil kendali permainan. Real Madrid yang berusaha menyerang justru kerap kehilangan bola di area tengah, yang langsung dimanfaatkan oleh pemain-pemain Barcelona untuk melakukan serangan balik cepat.
Pada menit ke-58, Barcelona kembali memperbesar keunggulan menjadi 3-0. Kali ini, gol datang dari Ferran Torres yang memanfaatkan kelengahan pertahanan Madrid. Torres yang bebas dari kawalan berhasil menyarangkan bola ke gawang Courtois setelah menerima umpan silang dari Raphinha. Gol ini seolah mengunci kemenangan Barcelona dan sekaligus mempermalukan Real Madrid di hadapan pendukung mereka sendiri.
Kejadian ini tampaknya meruntuhkan mental para pemain Madrid, yang setelah gol ketiga tampak semakin terpuruk. Bahkan, pelatih Carlo Ancelotti tidak banyak melakukan perubahan yang signifikan untuk merespons situasi buruk ini. Barcelona terus memanfaatkan setiap peluang yang ada, dan puncaknya pada menit ke-75, Robert Lewandowski. Kembali mencetak gol keduanya untuk membawa Barcelona unggul 4-0. Skor telak ini benar-benar mempermalukan Real Madrid dalam pertandingan yang dianggap sebagai salah satu yang paling bergengsi di dunia sepak bola.
Ancelotti Di Bawah Tekanan
Kekalahan ini tentu menjadi pukulan berat bagi Carlo Ancelotti. Pelatih yang membawa Real Madrid meraih banyak kesuksesan dalam beberapa tahun terakhir. Kini harus menghadapi sorotan tajam dari para penggemar, media, dan petinggi klub. Kekalahan 0-4 ini bukan hanya soal kehilangan tiga poin. Tetapi juga soal kebanggaan klub sebesar Real Madrid yang dipertaruhkan dalam El Clasico.
Banyak pihak yang mempertanyakan keputusan Ancelotti untuk tidak segera melakukan perubahan strategi saat tertinggal dua gol di babak pertama. Beberapa pemain kunci seperti Luka Modric dan Karim Benzema yang tampak tidak dalam performa terbaik mereka. Tetap dibiarkan bermain hingga menit-menit akhir. Selain itu, ketidakhadiran pemain-pemain seperti Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouaméni di starting lineup juga dipertanyakan. Mengingat mereka bisa memberikan tenaga baru di lini tengah yang tampak lemah.
Ancelotti, yang biasanya dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan tenang dan bijaksana, kali ini harus menghadapi tekanan besar. Para penggemar Los Blancos tentu berharap pelatih asal Italia ini mampu segera memperbaiki performa tim, terutama di kompetisi La Liga dan Liga Champions yang masih berjalan.
Dampak Psikologis Bagi Real Madrid
Kekalahan sebesar ini tentu membawa dampak psikologis yang besar bagi para pemain el real. Mengingat El Clasico adalah pertandingan yang sangat prestisius, kekalahan 0-4 dari rival abadi mereka, Barcelona, bisa mengurangi kepercayaan diri para pemain dalam pertandingan-pertandingan berikutnya. Terlebih lagi, Real Madrid saat ini sedang berjuang mempertahankan posisi di puncak klasemen La Liga situs garuda 888.
Para pemain seperti Vinicius Jr., Rodrygo, dan Ferland Mendy yang biasanya tampil percaya diri, tampak kehilangan sentuhan magis mereka dalam pertandingan ini. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana Real Madrid akan bangkit setelah kekalahan telak ini, terutama dalam pertandingan-pertandingan penting di masa depan.
Barcelona Bangkit, Real Madrid Terpuruk
Di sisi lain, kemenangan ini tentu menjadi momentum penting bagi Barcelona untuk bangkit di musim 2024/2025. Di bawah arahan Xavi Hernández, Barcelona mulai menemukan konsistensi dan kualitas permainan yang mereka tunjukkan di masa kejayaan klub. Para pemain muda seperti Gavi, Pedri, dan Balde tampil luar biasa dan terus menunjukkan perkembangan signifikan garuda888 link alternatif di bawah bimbingan pelatih mereka.
Bagi Real Madrid, kekalahan ini bisa menjadi titik balik yang menyakitkan. Jika mereka tidak segera memperbaiki masalah-masalah internal, seperti koordinasi pertahanan dan kreativitas di lini tengah, peluang mereka untuk bersaing di puncak klasemen akan semakin sulit.
Kesimpulan
El Clasico kali ini menjadi mimpi buruk bagi el real. Kekalahan telak 0-4 dari Barcelona bukan hanya kekalahan biasa, tetapi juga pukulan telak bagi mental dan reputasi tim. Carlo Ancelotti harus segera mencari solusi untuk mengembalikan kepercayaan diri tim. Sementara Barcelona akan merayakan kemenangan penting ini dan melanjutkan perjalanan mereka di La Liga dengan penuh optimisme. Kedua tim tentu akan terus bersaing ketat, tetapi Real Madrid harus segera bangkit untuk menyelamatkan musim mereka dari keterpurukan.